TIMES BANJARMASIN, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bibit siklon 99S memiliki potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan.

Fenomena ini diprediksi dapat memicu cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Potensi bibit siklon tropis 99S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih tergolong rendah hingga sedang. Namun, dalam 48-72 jam mendatang, peluangnya meningkat ke kategori sedang hingga tinggi," demikian pernyataan BMKG yang diunggah melalui akun Instagram resmi @infobmkg pada Kamis (20/2/2025).

Berdasarkan analisis pada Rabu (19/2), bibit siklon tropis 99S saat ini berada di sekitar Laut Timor, NTT, dengan koordinat pusat sirkulasi di 11,2 derajat LS dan 127,4 derajat BT.

Kecepatan angin maksimum yang terpantau mencapai 20 knot atau sekitar 37 km/jam, dengan tekanan udara minimum 1006 hPa. Siklon ini diperkirakan bergerak ke arah barat daya dalam beberapa hari ke depan.

Dampak dari penguatan bibit siklon ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah NTT dan NTB.

Selain itu, angin kencang juga dapat terjadi di wilayah NTT, serta meningkatkan tinggi gelombang laut di beberapa perairan, seperti Laut Sawu, Perairan Kupang, perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote, serta Samudera Hindia selatan NTT, dengan ketinggian gelombang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Selain itu, masyarakat yang bepergian menggunakan jalur laut juga disarankan untuk berhati-hati terhadap kemungkinan gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas pelayaran. (*)