TIMES BANJARMASIN, JAKARTA – Para ahli setuju bahwa kopi bagus untuk kesehatan selama diminum sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.

Empat cangkir espresso sehari tampaknya masih bagus. Hal ini memperlihatkan bahwa kopi melindungi hati kita dari sirosis sebagaimana perkembangan peredaran darah kita.

Kopi juga membantu melindungi kanker tertentu, seperti prostat, pankreas dan kandung kemih.

Selain itu kopi dapat melindungi gigi dari kerusakan dan ini merupakan penemuan luar biasa dari antioksidan yang dapat melindungi dari radikal bebas di tubuh kita, apalagi radikal bebas bisa menimbulkan kanker.

Tentunya antioksidan juga dapat kita temukan pada buah dan sayuran segar, sebagaimana makanan lain, tetapi kopi terdiri dari 600 kali 
oksidan dari pada buah. Antioksidan bisa menunda penuaan, meremajakan kulit, juga menghilangkan keriput.

Ilmuwan menemukan bahwa meminum 3-5 gelas kopi sehari bisa melindungi tubuh dari demensia, dan penyakit Parkinson, jadi kopi juga membantu memperpanjang usia. 

Manfaat lain kopi adalah dapat mengatasi depresi, jadi kopi juga mengurangi risiko bunuh diri. Tentunya ketika depresi lebih baik konsumsi kopi hitam tanpa gula.  Gula tentunya tidak bagus untuk tubuh dengan penggunaan yang berlebihan.

Di Mediterania, kopi digunakan untuk membantu program diet mereka, sebagaimana orang-orang yang tinggal di tenda-tenda, mereka memperbanyak meminum kopi. 

Mereka tidak terbiasa menambahkan susu pada kopinya.  Baru-baru ini peneliti menunjukkan bahwa produk susu buruk untuk tubuh karena susu merampas kalsium tulang. tetapi juga dilihat terlebih dahulu jenis susunya.

Orang-orang memiliki pandangan berbeda mengenai kopi. beberapa dari mereka yang mengalami serangan panik, kegelisahan, gangguan tidur, insomnia dan sakit kepala disebabkan oleh kandungan kafein di tubuh mereka.

Minuman tertentu dapat membuat kewaspadaan mental. Itulah sebabnya mengapa banyak orang minum kopi tepat setelah mereka bangun pagi.

Aroma kopi yang baru diseduh biasanya membuat perasaan menjadi lebih baik dan terjaga. (*)

Pewarta:  Miftakhul Fiklia