TIMES BANJARMASIN, BANJAR – Hasil uji laboratorium sementara mengindikasikan bahwa kejadian keracunan massal usai konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga berasal dari nasi kuning dan sayur yang disajikan. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banjar, Dr. H. Nooripansyah.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat dari uji laboratorium sementara terindikasi positif dari nasi kuning dan sayur, sedang yang lainnya seperti ayam tidak terbaca," jelas Nooripansyah di Martapura, Jumat (10/10/2025). Meski demikian, dia menekankan bahwa temuan ini masih bersifat awal.
Tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Selatan telah bergerak cepat untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. "Kami bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan segera melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan guna tindak lanjut dari kasus keracunan para siswa setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis," ujarnya. Pemeriksaan mendalam dilakukan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan keamanan pangan, mengingat program MBG masih berlanjut.
"Kami memastikan dan terus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan puluhan siswa ini dan mencegah kejadian serupa terulang,” tegas Nooripansyah.
Sementara itu, dari sisi jumlah korban, Komandan Kodim 1006/Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya melaporkan bahwa sedikitnya 63 orang siswa harus dilarikan ke Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura. "Jumlah korban yang dilarikan ke RS Ratu Zalecha pada Kamis sore, sekitar pukul 19:30 WITA mencapai 63 orang namun jumlahnya diperkirakan bertambah karena ada kemungkinan korban lain dibawa ke rumah sakit," jelas Dandim.
Dari total korban yang dirawat, 22 orang telah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik, lima orang dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, sementara sisanya masih harus menjalani perawatan intensif. Para siswa yang dilarikan ke IGD umumnya mengalami gejala sakit perut, muntah-muntah, dan lemas. Kejadian ini menimpa siswa dari beberapa sekolah, termasuk MI, MTs, dan SMA IT Assalam di Kelurahan Pesayangan Martapura, serta dua sekolah di Desa Tungkaran. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |