TIMES BANJARMASIN, PACITAN – Polres Pacitan masih sibuk menyelidiki kasus pencopetan handphone (HP) yang menimpa jemaah pengajian Gus Iqdam di Alun-alun Pacitan beberapa waktu lalu.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, bilang, polisi tak tinggal diam. "Ini masih proses penyelidikan. Kami terus berusaha," ujarnya, Senin (3/2/2025).
Dari puluhan kejadian pencopetan, baru 8 laporan yang masuk ke polisi. "Ada 8 laporan resmi. Salah satu korbannya wartawan," kata Agung Nugroho.
Sebelumnya, polisi sudah mengimbau masyarakat agar waspada. Tapi, dengan ribuan jemaah yang hadir, pengawasan jadi sulit.
"Orang segitu banyaknya, mana tahu ada oknum yang nyamar pakai baju muslim, bawa anak, eh malah nyopet, misalnya," ucap Kapolres.
Kasus ini terjadi saat pengajian Gus Iqdam digelar. Ribuan jemaah memadati lokasi. Tak sedikit yang jadi korban pencopetan. Handphone hilang, data penting pun ikut raib.
Kapolres pun meminta masyarakat tetap waspada. "Kalau lihat hal mencurigakan, langsung laporkan ke polisi," pesannya.
Sementara itu, penyelidikan terus digenjot. Polisi mengumpulkan bukti dan keterangan dari korban serta saksi. Harapannya, pelaku segera terungkap.
Agung Nugroho juga mengingatkan warga agar tak mudah percaya isu yang beredar. "Verifikasi dulu sebelum sebarkan informasi," tegasnya.
Masyarakat Pacitan berharap kasus ini cepat selesai. "Semoga polisi bisa bekerja cepat, biar kami tenang," kata seorang korban yang enggan disebut namanya.
Dengan kerja polisi dan kewaspadaan masyarakat, keamanan di Pacitan diharapkan tetap terjaga. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Polres Pacitan Selidiki Kasus Pencopetan HP Jemaah Pengajian Gus Iqdam, 8 Laporan Masuk
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |