TIMES BANJARMASIN, BATU – Menteri Sosial RI (Mensos RI) Saifullah Yusuf menyatakan bahw proses pemetaan terhadap potensi setiap pelajar di Sekolah Rakyat didasarkan pada asesmen bakat DNA.
"Setiap orang yang dilahirkan memiliki potensi dan jeniusnya masing-masing. Maka kurikulum di Sekolah Rakyat ini kurikulum yang disesuaikan, custom ibaratnya. Tidak ada tes akademik yang ada talent mapping," kata Gus Ipul, sapaan Mensos RI di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (8/9/2025).
Metode pemetaan bakat tersebut salah satunya berjalan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 di Kota Batu.
Asesmen beberapa pelajar telah diketahui, seperti halnya siswi bernama Naila kelas 7C SRMP 14 Kota Batu, memiliki bakat bersikap kritis, berhati-hati, dan perhatian.
Kemudian Love Sebening Wahid dengan hasil asesmen bakat DNA-nya muda bergaul, tulus, kompetitif, problem solver, visioner, kolektor, dan personalisasi.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya bakat DNA itu akan mempermudah guru dalam mengarahkan hingga membangun pondasi keilmuan dan pola pengembangan bakat para siswa Sekolah Rakyat.
"Sehingga anak-anak Sekolah Rakyat ini bisa bekerja di bidang engineer maupun di bidang kesehatan," ucap Mensos RI.
Terkait proses belajar mengajar di SRMP 14 Kota Batu, Gus Ipul mengungkapkan semuanya berjalan dengan baik, kepala sekolah, para guru, dan wali asuh, mampu melaksanakan tugas sebagaimana ketentuan yang ada.
Menurutnya, apa yang sudah berjalan di Kota Batu menjadi salah satu contoh pelaksanaan proses pembelajaran sesuai konsep.
Maka dari itu Gus Ipul menyatakan Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya memastikan segala kebutuhan bagi pelajar dan tenaga pendidikan bisa terpenuhi keseluruhan, termasuk pendistribusian laptop yang masih dalam proses pengadaan.
Masing-masing pelajar SRMP 14 dipastikannya mendapatkan jatah delapan jenis seragam untuk menunjang proses belajar mengajar.
"Ini sudah dibagi yang untuk seragam SMP biru putih, nanti mendapatkan seragam pramuka, baju untuk laboratorium, baju olahraga, baju tidur, dan ada almamater," tuturnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mensos RI: Tak Ada Tes Akademik di Sekolah Rakyat, Yang Ada Pemetaan Bakat
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |