https://banjarmasin.times.co.id/
Berita

Kisah Abdul Rohman, Perajin Kerupuk di Pacitan yang Rumahnya Hangus Dilalap Api

Selasa, 22 Juli 2025 - 14:00
Kisah Abdul Rohman, Perajin Kerupuk di Pacitan yang Rumahnya Hangus Dilalap Api Perajin kerupuk galipat Pacitan, Abdul Rohman menunjukkan sisa-sisa bangunan dan tungku penggorengan yang ludes dilalap api. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES BANJARMASIN, PACITAN – Abdul Rohman (67) hanya bisa mematung saat melihat kobaran api melalap habis dapur tempat ia mencari nafkah. Rumah tua di RT/RW 01/01 Lingkungan Purwoharjo, Kelurahan Baleharjo Kabupaten Pacitan, yang selama ini jadi saksi bisu perjuangannya membangun usaha kerupuk galipat, ludes tak bersisa.

Selasa pagi, 22 Juli 2025, sekitar pukul 10.30 WIB, lelaki yang sudah belasan tahun hidup sendiri itu memanaskan minyak seperti biasanya. Rutinitas yang nyaris tak pernah berubah: pagi menggoreng, sore menjajakan kerupuk buatannya ke berbagai sudut kota.

“Biasanya minyak saya panasi sekitar 30 menit, terus saya tinggal ke depan sebentar. Tapi belum 20 menit, tetangga sudah teriak kebakaran. Saya keluar, api sudah besar,” kisah Abdul Rohman, lirih, datar namun tampak tenang. 

Dalam hitungan menit, api membakar seluruh peralatan usahanya. Dua tungku, alat pemotong seharga Rp20 juta dan Rp8 juta, mesin pengaduk bernilai Rp10 juta, timbangan, dan penggorengan—semua tak tersisa. Hanya arang dan sisa duka yang tersisa di ujung rumah yang selama ini menopang hidupnya.

Sudah 15 tahun ia merintis usaha kerupuk galipat itu dari nol. Dari sekadar ide kecil di dapur, menjadi sumber penghidupan sehari-hari. “Aktivitas saya ya memang begini, dari pagi sampai sore. Kalau ada bantuan, ya saya mau, karena sekarang semua habis,” ujarnya pelan.

Kebakaran itu sontak mengagetkan warga sekitar. Marsilah, tetangga Abdul, menjadi salah satu saksi awal kobaran api. “Saya kaget, tiba-tiba lihat api membumbung dari dapur Pak Rohman. Cepat sekali apinya besar,” katanya.

Kebakaran-2.jpg

Api bahkan sempat merembet ke rumah tetangga lainnya, Joko Paranto, yang juga membuka warung lotek dan rujak cingur. Beruntung, bantuan cepat datang dari petugas Damkar Pacitan, dibantu personel TNI dan Polri.

“Kami menerima laporan langsung dan hanya butuh lima menit menuju lokasi. Tim kami langsung lakukan pemadaman, dan dalam satu jam api sudah bisa dikendalikan," kata Sugito, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Pacitan, saat ditemui di lokasi.

Dugaan sementara, kata Sugito, kebakaran disebabkan minyak panas yang ditinggal di atas tungku. Api diduga muncul dari minyak tersebut lalu menyambar bagian dapur yang mayoritas terbuat dari bahan mudah terbakar.

“Ini murni kelalaian. Banyak kejadian serupa di tempat lain juga karena hal seperti ini. Kami imbau masyarakat lebih hati-hati saat memasak. Minyak panas jangan ditinggal, pastikan kompor dalam keadaan mati, dan benda mudah terbakar disingkirkan,” tegas Sugito.

Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Tiga unit mobil tangki air dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Petugas TNI-Polri turut berjibaku membantu evakuasi barang-barang yang tersisa.

Kini, di usia senjanya, Abdul Rohman kembali harus memulai dari nol. Di balik abu sisa kebakaran, ada bara semangat yang belum padam. Ia tak ingin berhenti. Kerupuk galipat bukan sekadar usaha, tapi hidup yang harus terus dijalani. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjarmasin just now

Welcome to TIMES Banjarmasin

TIMES Banjarmasin is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.