TIMES BANJARMASIN, PACITAN – Sebanyak 75 petugas Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di Kabupaten Pacitan mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), Kamis (6/11/2025).
Kegiatan ini digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan (Dinkes Pacitan) untuk memperkuat kualitas layanan laboratorium serta mendukung pemeriksaan kesehatan masyarakat berbasis data.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Pacitan, Nunuk Irawati, menjelaskan bahwa Labkesmas memiliki dua tingkat, yakni tier 1 dan tier 2. Keduanya perlu bersinergi agar pelayanan lebih optimal.
“Kapasitas petugas harus terus ditingkatkan karena ke depan beban pemeriksaan akan makin banyak. Ada pemeriksaan SPPG, KLB, dan lain-lain yang sebaiknya tidak perlu dirujuk ke luar daerah,” ujar Nunuk.

Menurutnya, peningkatan kapasitas tak hanya menyasar SDM, tetapi juga sarana laboratorium. “Petugas dan Labkesda kami tingkatkan kapasitasnya, termasuk alat-alatnya,” tambahnya.
Saat ini, seluruh 24 puskesmas di Pacitan telah memiliki minimal satu tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dan satu sanitarian, sesuai ruang lingkup kerjanya.
Sementara di Labkesda Pacitan, terdapat empat ATLM, tiga sanitarian, serta tenaga perawat dan administrasi. “Tenaga kami cukup, meski masih ada yang berstatus kontrak, belum ASN,” ungkapnya.
Nunuk menegaskan pentingnya pemeriksaan air minum untuk menjamin keamanan konsumsi masyarakat. “Air yang dikonsumsi masyarakat harus bebas mikrobiologi, terutama E. coli. Kami sudah keluarkan surat edaran dari bupati agar pengusaha depo air minum melakukan pemeriksaan berkala,” katanya.
Ia juga berharap masyarakat rumah tangga turut memeriksakan sumber airnya ke laboratorium daerah, karena masih banyak yang belum melakukannya.
Selain menjaga mutu air, peningkatan kapasitas juga ditujukan agar tidak ada lagi kesalahan diagnosis. “Semua harus berbasis data, bukan perkiraan,” ujar Nunuk.
Ia menambahkan, meski peralatan sudah tersedia, masih diperlukan peningkatan dan perawatan berkala. “Alat laboratorium memang mahal dan butuh ruang dengan suhu stabil antara 2–8 derajat Celsius,” jelasnya.
Kegiatan bimtek ini menghadirkan pemateri dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, yakni Widi Hartatiek, S.Si., Apt., M.M., Entomolog Kesehatan Ahli Madya. Setelah pelatihan ini, Dinkes Pacitan berencana melanjutkan kegiatan dengan praktik langsung di lapangan.

Tujuan utama peningkatan kapasitas SDM ini antara lain memperkuat kualitas pelayanan laboratorium, memastikan kompetensi petugas sesuai standar modern, memperkuat kesiapan Labkesmas menghadapi tantangan akreditasi, serta menumbuhkan budaya mutu dan keselamatan kerja di lingkungan laboratorium.
“Labkesda punya peran strategis dalam mendukung pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit, serta pengambilan kebijakan berbasis data yang akurat. Karena itu, kualitas dan tata kelolanya harus terus ditingkatkan,” pungkas Nunuk. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tingkatkan Kualitas Layanan, Dinkes Pacitan Gelar Bimtek SDM Labkesmas
| Pewarta | : Yusuf Arifai |
| Editor | : Ronny Wicaksono |