https://banjarmasin.times.co.id/
Berita

Saat Jam Terbang dan Ilmu Bersua: Kisah Anton Pallaguna, Sang Jenderal Kokpit

Kamis, 25 Desember 2025 - 10:31
Saat Jam Terbang dan Ilmu Bersua: Kisah Anton Pallaguna, Sang Jenderal Kokpit Kolonel Penerbang Anton Pallaguna.

TIMES BANJARMASIN, JAKARTA – Di balik seragam rapi seorang ajudan Presiden, jarang orang membayangkan betapa panjang jalan yang telah ditempuhnya. Kolonel Penerbang Anton Pallaguna adalah contoh nyata. 

Kariernya tidak dibangun oleh sorotan kamera, melainkan oleh jam terbang, disiplin keras, dan kecakapan berpikir strategis.
Kini, langkah itu memasuki babak baru. 

Dalam mutasi besar-besaran yang dipimpin Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Anton resmi naik pangkat menjadi Marsekal Pertama TNI. Ia dilantik sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat II Panglima TNI Bidang Politik, Keamanan, dan Nasional (Polkamnas). Promosi ini menjadikannya salah satu perwira bintang satu termuda di TNI Angkatan Udara.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1664/XII/2025, efektif per 15 Desember 2025. Sebuah tonggak penting, bukan hanya bagi Anton, tetapi juga bagi regenerasi kepemimpinan TNI AU.

Terbentuk dari Langit, Ditempa Jam Terbang

Anton Pallaguna bukan perwira “instan”. Ia adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan 2000 dari Korps Penerbang Tempur. Sejak awal, ia memilih jalur paling menantang: mengendalikan pesawat tempur di garis depan pertahanan udara nasional.

Karier terbangnya dimulai di Skadron Udara 3 dengan pesawat F-16. Di sanalah insting tempur dan ketegasan keputusan dibentuk. Ia kemudian dipercaya mengawaki pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 di Skadron Udara 11. Jam terbangnya melampaui 1.000 jam—angka yang tidak hanya mencerminkan pengalaman, tetapi juga tingkat kepercayaan institusi.

Anton juga dikenal sebagai bagian dari Jupiter Aerobatic Team, dengan posisi J-3 Left Wingman. Sebuah peran yang menuntut presisi ekstrem, konsentrasi penuh, dan kepercayaan total antar-pilot. 

Ia bahkan tercatat sebagai pilot pertama TNI AU yang menjajal jet tempur Rafale—sebuah simbol kepercayaan pada kapasitas teknis dan adaptifnya.

Di dunia penerbangan militer, ia dikenal dengan call sign “Sioux”. Sebuah julukan yang merepresentasikan ketangguhan dan naluri tempur.

Dari Operasi Lapangan ke Meja Strategi

Jam terbang tinggi tidak membuat Anton terjebak hanya di langit. Ia justru memperluas perannya ke wilayah strategis. Sejumlah jabatan penting pernah diembannya, mulai dari Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) I hingga Komandan Skadron Udara 11 di Lanud Hasanuddin, Sulawesi Selatan.

Anton-Pallaguna-2.jpg

Dalam perjalanan itu, ia terlibat langsung dalam operasi pertahanan udara dan operasi gabungan TNI. Beberapa kali, Anton tercatat ikut dalam misi pencegatan pesawat asing yang melanggar wilayah kedaulatan udara Indonesia. Keputusan cepat, akurasi, dan kepemimpinan lapangan menjadi kunci.

Sebelum menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto, Anton bertugas sebagai Asisten Operasi Kosek IKN dan kemudian mengikuti Pendidikan Reguler LII Sesko TNI tahun 2024. Penugasan sebagai ajudan Presiden menjadi fase unik: menghubungkan dunia militer dengan dinamika kebijakan negara di level tertinggi.

Perwira dengan Disiplin Akademik

Yang membedakan Anton Pallaguna dari banyak perwira lain adalah kedalaman akademiknya. Ia bukan hanya operator, tetapi juga pemikir.

Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Narotama, Surabaya. Gelar S2 diraih di Air University, Alabama, Amerika Serikat, dalam bidang warfare studies. Ia kemudian melanjutkan studi doktoral di Universitas Hasanuddin, meraih gelar doktor manajemen strategi dengan predikat cum laude dan IPK sempurna 4.00, sekaligus menjadi lulusan terbaik fakultas.

Tak berhenti di sana, Anton juga merampungkan dua program magister lain: Strategi Pertahanan di Universitas Pertahanan dan Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Kristen Indonesia. Ia melengkapi kompetensinya dengan sertifikasi internasional di bidang strategi bisnis dan manajemen SDM.

Deretan pendidikan militernya pun lengkap: Sekolah Komando dan Kesatuan (2012), USA Air Command and Staff College (2014), hingga Sesko TNI (2024). Gelarnya mencerminkan perjalanan itu: Dr. Anton Pallaguna, S.E., M.M., M.Han., M.M.O.A.S., CSBA., CHRA.

Perwira Muda di Lingkar Kebijakan Nasional

Promosi menjadi Marsekal Pertama TNI bukan sekadar kenaikan pangkat. Jabatan barunya sebagai Pati Sahli Panglima TNI Bidang Polkamnas menempatkan Anton di ruang strategis perumusan kebijakan pertahanan dan keamanan nasional.

Di sinilah kombinasi unik itu diuji: pengalaman tempur, kecakapan manajerial, dan ketajaman analisis. Ia tidak lagi sekadar mengendalikan pesawat, tetapi turut memberi arah pada kebijakan yang berdampak luas bagi negara.

Langkah ini juga menandai kepercayaan institusi terhadap figur perwira muda yang adaptif, berintegritas, dan berorientasi kinerja. TNI tengah menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks—dari geopolitik kawasan hingga transformasi teknologi militer. Sosok seperti Anton dipandang relevan untuk menjembatani medan operasi dan kebijakan.

Kepemimpinan yang Tenang

Anton Pallaguna bukan tipe perwira yang gemar tampil ke depan. Ia dikenal tenang, sistematis, dan lugas. Kariernya dibangun bukan oleh manuver politik, melainkan konsistensi dan kinerja.

Dari kokpit pesawat tempur hingga ruang rapat strategis Panglima TNI, perjalanan Anton mencerminkan satu hal: profesionalisme yang utuh. 

Ia adalah representasi generasi baru TNI AU—perwira yang tangguh di lapangan, matang dalam berpikir, dan siap memikul tanggung jawab kebijakan.

Promosi ini bukan garis akhir. Justru sebaliknya, ia adalah pintu masuk menuju peran yang lebih besar dalam menjaga langit, tanah, dan masa depan Indonesia. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjarmasin just now

Welcome to TIMES Banjarmasin

TIMES Banjarmasin is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.