TIMES BANJARMASIN, JAKARTA – Kehilangan gigi saat memasuki usia senja bukan semata akibat penuaan, melainkan lebih sering disebabkan oleh kelalaian dalam merawat kesehatan gigi. Hal ini ditegaskan oleh Dr. Wong Li Beng, konsultan senior di Departemen Kedokteran Gigi Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, seperti dikutip dari siaran Channel News Asia pada Kamis (8/5/2025).
"Kami telah melihat pasien dengan 28 gigi sehat hingga usia akhir 80-an. Sebaliknya, ada pula pasien usia 20-an yang hanya memiliki kurang dari 20 gigi fungsional akibat kelalaian," ungkap Dr. Wong.
Namun demikian, bahkan dengan perawatan yang baik, kehilangan gigi tetap bisa terjadi seiring bertambahnya usia. Dr. Kong Rui Ling, konsultan asosiasi di Unit Prostodontik National Dental Centre Singapore, menyebut bahwa orang dewasa bisa kehilangan lima sampai 10 gigi saat memasuki usia 60 hingga 70 tahun.
"Idealnya, seseorang perlu memiliki setidaknya 20 gigi asli untuk dapat mengunyah makanan secara efektif," tegas Dr. Kong.
Kehilangan gigi dapat dimulai sejak akhir usia 30-an hingga awal 40-an, terlebih jika tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik, atau memiliki faktor genetik seperti penyakit periodontal. Meski begitu, sebagian besar kehilangan gigi terjadi setelah usia 60 tahun, dipicu oleh kerusakan gigi, penyakit gusi, dan penurunan kesehatan mulut secara umum.
Faktor-faktor utama penyebab gigi tanggal di usia tua meliputi:
-
Gigi berlubang akibat mulut kering dan melemahnya email gigi
-
Resesi gusi akibat penuaan, penyakit gusi, atau kebersihan mulut yang buruk
-
Kebiasaan merokok
-
Pola makan tinggi gula dan asam
-
Pengikisan email gigi karena penggunaan berlebih
Dr. Lee Jun Sheng, pendiri Smilee Dental Clinic, menambahkan bahwa gigi yang tak dirawat dapat mengalami sensitivitas tinggi dan pembusukan, terutama ketika akar gigi terekspos karena gusi surut.
Rutin ke Dokter Gigi adalah Kunci
Menurut Dr. Madeleine Tan, konsultan di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, kunjungan ke dokter gigi tetap penting meski jumlah gigi tersisa hanya sedikit atau bahkan tidak ada.
"Pemeriksaan rutin dua kali setahun sangat dianjurkan. Masalah mulut bisa diatasi secara sederhana jika dideteksi sejak dini, tetapi bisa menjadi mahal dan kompleks jika dibiarkan," katanya.
7 Tips Menjaga Gigi Sehat Hingga Usia Senja
1. Lindungi gigi dari efek geretakan
Bagi yang suka menggeretakkan gigi, terutama saat tidur, sebaiknya konsultasikan penggunaan pelindung gigi dengan dokter.
2. Konsumsi makanan ramah gigi
Perbanyak makanan yang kaya kalsium, vitamin D, dan fosfor. Hindari makanan tinggi gula dan asam.
3. Jangan salahgunakan gigi
Hindari menggunakan gigi untuk membuka bungkus, botol, atau menggigit benda keras seperti pulpen.
4. Jauhi rokok dan produk tembakau
Merokok mempercepat penyakit gusi dan meningkatkan risiko kanker mulut.
5. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Minum air secara teratur membantu produksi air liur yang menjaga keseimbangan asam mulut.
6. Perhatikan efek obat-obatan
Obat seperti antihistamin dan antidepresan dapat menyebabkan mulut kering, meningkatkan risiko kerusakan gigi.
7. Lakukan pemeriksaan mandiri secara berkala
Pantau kondisi gusi dan gigi. Jika ada gejala seperti gusi berdarah, nyeri, atau pembengkakan, segera temui dokter.
Merawat gigi bukan hanya tentang estetika, tetapi juga soal fungsi vital tubuh dalam mengunyah, mencerna, dan berkomunikasi. Mencegah lebih mudah dan murah daripada mengobati, terlebih ketika bicara soal kehilangan gigi permanen.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Waspadai Gigi Tanggal di Usia Tua, Ini 7 Cara Menjaga Kesehatan Gigi Menurut Pakar
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |