TIMES BANJARMASIN, JAKARTA – Zootopia 2 hadir dengan banyak kejutan. Salah satunya karakter baru Gary De'Snake yang menjadi pusat cerita. 

Dalam film ini, Gary seekor ular yang berjuang untuk membuka kembali 'kota' nya yang sengaja ditutup oleh keluarga Lynxley. 

Kasus tersebut kemudian dibantu oleh Judy dan Nick, pasangan polisi yang didiskriminasi oleh rekan-rekannya termasuk Kepala Kepolisian. 

Film Zootopia, mengangkat dunia satwa yang menghuni daerah bernama Zootopia. Gary karakter baru itu unik, karena memiliki kulit yang cantik. Warnanya biru dengan kilau hijau, menakjubkan. 

Banyak yang menyebut penampilan fisik Gery mirip dengan ular endemik Indonesia bernama Sunda Island Pit Viper atau disebut Beludak Pulau Sunda. 

Sunda Island Pit Viper masih berkerabat dengan White Lipped Pit Viper. Sunda Island sendiri dikenal sebagai ular berbisa yang hidup di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia yaitu Pulau Komodo, dengan panjang rata-rata 60–80 cm (di mana ular betina akan memiliki panjang tubuh yang lebih dibanding ular jantan) dan warna yang khas.

Ular Sunda ini merupakan hewan nocturnal, dan habitatnya di hutan tropis yang hangat. Nah makin mirip ya, karena ada adegan Gery ga tahan sama salju. 

Ciri lainnya yang mirip banget sama Gery adalah bentuk kepalanya yang segitiga dengan mata berwarna kuning kecokelatan. Dia juga sangat agresif lho, dengan gerakan yang gesit.

Ular predator ini punya bisa yang sangat beracun, bersifat hemotoksik yang bisa menyebabkan rasa sakit yang hebat, pembengkaan hingga kerusakan jaringan lokal. Pada kasus yang parah, gigitan ular sunda island  pit viper juga menyebabkan pendarahan sistemik. Wah relate banget yaa sama bisa Gery yang bisa melumpuhkan lawannya. 

Lucunya, dalam film Zootopia salah satu taring Gery terlepas saat melawan musuhnya. Ia pun tetap dengan rasa percaya diri yang tinggi tetap tersenyum dengan satu taring. 

Memang sih belum ada keterangan resmi dari Disney, tapi dilihat ciri-cirinya memang cocok banget ya kalau Gery De'Snake terinspirasi dari ular endemik Indonesia. (*)