TIMES BANJARMASIN, JAKARTA – Aktor film senior Subarkah Hadisarjana mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (11/3/2025) dini hari di usia 67 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh Evry Joe, Ketua Humas Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB Parfi) dan Direktur Rumah Film Indonesia. Subarkah meninggal dunia di RS Sentra Medika Depok, Jawa Barat.
“Insya Allah, almarhum wafat dalam keadaan husnul khotimah. Semoga dosanya dihapuskan, amal ibadahnya diterima, dan beliau ditempatkan di surga terindah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin. Mohon dimaafkan segala salah dan khilafnya,” tulis Evry Joe.
Jenazah Subarkah disemayamkan di rumah duka Pondok Tirta Mandala, Jalan Rajawali J3 No. 6, Depok, Jawa Barat. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di TPU Tapos, Bogor, Jawa Barat.
Kiprah Subarkah Hadisarjana
Subarkah Hadisarjana adalah sosok multitalenta di dunia seni Indonesia. Lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur, pada 25 Juni 1958, ia dikenal sebagai aktor film, penata rias, penata artistik, dan desainer busana. Subarkah juga merupakan pengajar senior di Program Studi Desain Produk (Mode) Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Selama kariernya, Subarkah pernah menjabat sebagai Wakil Dekan III Seni Rupa IKJ (2008) dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IKJ. Ia baru saja memasuki masa purnabakti pada bulan ini.
Subarkah telah terlibat dalam berbagai produksi film dan teater. Ia dikenal sebagai penata rias dalam film legendaris "Pengkhianatan G 30 S/PKI" (1982) karya Arifin C. Noer. Setelah itu, ia juga menangani efek khusus untuk film "Djakarta 1966".
Sebagai aktor, Subarkah pernah membintangi beberapa film seperti "Kipas-Kipas Cari Angin" (1989), "Petualangan 100 Jam" (2004), dan "Get Married 3" (2011). Selain film layar lebar, ia juga tampil dalam sejumlah sinetron, salah satunya "17th" produksi Starvision Plus.
Di dunia teater, Subarkah aktif di Teater Populer dan Teater Koma, tidak hanya sebagai pemain tetapi juga sebagai penata rias, artistik, dan desainer busana.
Salah satu selebritas yang menyampaikan belasungkawanya adalah Shahnaz Haque yang mengunggah video di laman Instagramnya sebagai salah satu momen kebersamaan dengan Subarkah saat merias pemain Teater Koma.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa'fu anhu. Selamat jalan Ayah Subarkah Hadisarjana @subarkah5 tercinta. Nuhun sudah mengijinkan saya menjadi anak magang MUA (Make Up Artist), di RORO JONGGRANG. Produksi ke 225 Teater Koma. Pementasan ini sangatlah berkesan, karena pertama kali saya berguru dengan Maestro make up karakter, Ayah Barkah. Dan terakhir kali bisa menyaksikan Mas @nanoriantiarno masih mengawal @teaterkoma, walau sudah ada di kursi roda," tulis Shahnaz pada unggahan videonya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Aktor Senior Subarkah Hadisarjana Meninggal Dunia
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |